Kamis, 10 Januari 2013

BAB I. USULAN PRAKTEK UMUM


I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
            Indonesia memiliki perairan yang sangat luas dengan garis pantai sepanjang 95.181 km sehingga memiliki potensi sumberdaya, terutama sumber daya perikanan laut yang cukup besar, baik dari kuantitas maupun dari segi diversitas sehingga menjadi modal dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Selain itu, Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah pulau-pulau sekitar 17.504 pulau (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2003).
            Secara geografis kepulauan dan perairan Indonesia terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia; dan antara benua Asia dan Australia, termasuk di dalamnya paparan Sunda di bagian barat dan Paparan Sahul di bagian timur. Dengan luas tersebut beserta potensi lestari yang terkandung didalamnya, Indonesia mempunyai potensi besar untuk mengembangkan usaha perikanan dan kelautan.
            Posisi Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa dan beriklim tropis menjadikan negara Indonesia terkenal dengan kekayaan sumberdaya alamnya yang melimpah baik itu sumberdaya alam yang dapat pulih maupun sumberdaya alam yang tidak dapat pulih. Sumberdaya alam yang melimpah tersebut seperti mangrove, terumbu karang, padang lamun, dan mineral seperti gas, timah, bijih besi dan lain-lain.
            Laut penting artinya untuk menjadikan bumi sebagai tempat kehidupan beranekanragam makhluk hidup, karena tergantung sumberdaya hayati dan non hayati yang sangat dibutuhkan, terutama untuk kelangsungan hidup organisme dan pemanfaatannya secara langsung maupun tidak langsung. Mengingat urgensi laut dimasa sekarang ini peranan daerah pesisir dan lautan dengan cara membudidayakan dan masyarakat teknik pendayagunaan.
                Perikanan merupakan salah satu kegiatan manusia untuk memanfaatkan sumberdaya hayati perairan yang meliputi mahluk hidup berupa hewani maupun nabati yang sangat penting dikembangkan, mengingat peningkatan jumlah penduduk dan meningkatnya pembangunan akhir-akhir ini yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan pangan dan sumberdaya perairan.
            Berkembangnya suatu usaha perikanan dan kelautan tidak hanya didasarkan atas tradisi dan pengalaman saja. Berbagai macam pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan guna mengembangkan usaha dan peningkatan produksi perikanan secara optimal, ada beberapa cara untuk meningkatkan produksi perikanan antara lain Motorisasi kapal perikanan, perluasan areal penangkapan, meningkatkan teknis serta pengetahuan tentang penangkapan.
Secara geografis, wilayah Sumatera Utara berhubungan dengan laut lepas yaitu Samudera Hindia yang merupakan wilayah ZEE, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumberdaya alam  hayati laut maupun pesisir yang dapat di andalkan untuk mendukung kehidupan masyarakat Indonesia.
Kabupaten Batu Bara merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang baru terbentuk pada tahun 2007, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Asahan. Batu Bara berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara yang berbatasan dengan Selat Malaka. Kabupaten Batu Bara menempati area seluas 90.496 Ha yang terdiri dari 7 Kecamatan serta 100 Desa/Kelurahan Definitif ( Bappeda.batubarakab.go.id ).
Tanjung Tiram adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten Batu Bara, yang sebagian besar wilayahnya ini berada dipingiran laut, dan karena  itu nelayan menjadi mata pencarian utama, disamping pertanian dan perkebunan.  Wilayah  ini mempunyai Dermaga dan TPI (Tempat Penjualan Ikan) yang dikenal sebagai "BOM".  Nama BOM ini mengacu pada sejarah ketika Jepang masuk ke Sumatera Timur melalui dermaga ini ( Wikipedia.org/tanjungtiram ).
Desa Lima Laras merupakan sebuah desa yang ada di Kecamatan Tanjung Tiram yang memiliki letak strategis dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Dari segi potensi perikanan dan kelautan, serta pariwisata di Desa Lima Laras  masih belum optimal dalam hal pengembangan dan pengelolaannya sehingga tidak mencukupi kebutuhan pasar. Hal ini disebabkan karena sebagian besar nelayannya masih bersifat tradisional dan kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.
Sehubungan dengan keadaan perikanan dan kelautan ini, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan peninjauan agar memperoleh data yang aktual dan nyata tentang keadaan perikanan dan kelautan di Desa Lima Laras serta merumuskan permasalahan yang ada yang diharapkan dapat bermanfaat serta berguna dalam pembangunan dan pengembangan perikanan dan kelautan di Desa Lima Laras Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara.

1.2. Tujuan Praktek
            Tujuan dari praktek umum ini adalah untuk melihat dan mengetahui langsung keadaan umum perikanan dan kelautan yang meliputi Keadaan sosial, ekonomi masyarakat nelayan, sektor perikanan dan  kelautan yang meliputi penangkapan, budidaya, pengolahan dan pemasaran, serta kegiatan dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Desa Lima Laras Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara, sehingga kita dapat mencarikan alternatif pemecahan  masalahnya.

1.3. Manfaat Praktek
            Praktek ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak sebagai rujukan terhadap pengembagan usaha dan upaya pelestarian sumberdaya perikanan dan kelautan khususnya bagi pemerintah daerah setempat dan Dinas Perikanan dan Kelautan serta masyarakat pada umumnya.

 



 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar