Kamis, 10 Januari 2013

BAB II USULAN PRAKTEK UMUM

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dahuri (2003) menyatakan bahwa ekosistem laut di pandang dari dimensi vertikal dan horizontal, dapat dibagi menjadi 2 yakni laut pesisir (zona neritik) yang meliputi paparan benua, dan laut lepas (lautan/zona oseanik).  Permintakatan atau zonasi (zonation) perairan laut dapat pula dilakukan atas dasar faktor-faktor fisik dan penyebaran komunitas biotanya.  Seluruh perairan laut terbuka disebut sebagai daerah pelagis. Organisme pelagis adalah organisme yang hidup di laut terbuka dan lepas dari dasar laut.  Dalam pada itu, zona dasar laut beserta organismenya disebut organisme benthos.
Bengen (2001), menyatakan terdapat suatu kesepakatan umum di dunia bahwa wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan laut. Apabila ditinjau dari garis pantai (coastline), maka suatu kawasan wilayah pesisir memiliki dua kategori batas (boundaris), yaitu batas yang sejajar garis pantai (longshore) dan batas yang tegak lurus terhadap garis pantai (crosshore). Wilayah pesisir yang lebih dikenal dengan pantai merupkan daerah dimana terjadi interaksi antara tiga unsur yaitu: daratan, lautan dan atmosfer. Proses interaksi ini berlangsung sejak bumi ini terbentuk dan bentuk wilayah pantai seperti yang terlihat sekarang ini merupakan hasil keseimbangan dinamis proses penghancuran tiga unsur utama alam tersebut (Pariwono, 1992).
Ekosistem pesisir merupakan  ekosistem yang dinamis dan mempunyai kekayaan habitat yang beragam, di darat maupun di laut, serta saling interaksi antara habitat tersebut (Nybakken,1982). Maka untuk kepentingan pengelolaan penetapan batas-batas suatu wilayah pesisir didasarkan atas faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan (pemanfaatan) dan pengelolaan ekosistem pesisir serta lautan beserta segenap sumberdaya yang tercakup di dalamnya, serta tujuan dari pengelolaan itu sendiri (Dahuri 2003).
Pembangunan perikanan pada dasarnya merupakan proses dari upaya manusia untuk memanfaatkan proses sumberdaya hayati perikanan dan sumberdaya perairan melalui penangkapan dan budidaya. Kegiatan lain yang juga berkaitan adalah peningkatan devisa negara dengan upaya-upaya pemeliharaan dan pelestarian sumberdaya hayati serta lingkungan. Secara alami juga merupakan hal yang penting dalam pembangunan perikanan ( Malik, 1998).
Potensi perikanan dan kelautan Indonesia yang menjanjikan bukanlah suatu yang mustahil, mengembangkannya menjadi sumber devisa utama Indonesia di masa mendatang. Permasalahan dalam pengembangan perikanan dan kelautan diantaranya kondisi geografis, sarana dan prasarana, aktualisasi pemanfaatan tidak merata dan tidak seimbang, komitmen pemerintah, kualitas sumberdaya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi.  Masalah  utama perikanan sekarang ini adalah penambangan pasir, dan masuknya kapal asing tanpa izin, yang membuat potensinya berkurang dan bahkan berbahaya pada daerah-daerah tertentu (Feliatra, 2004).
Ahmad (1996) menyatakan bahwa perikanan adalah suatu usaha ekonomi yang tercakup dalam subsektor perikanan dengan mendayagunakan potensi sumberdaya perairan, tenaga kerja, dan modal. Peningkatan jumlah penduduk akan menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan akan protein baik protein nabati maupun protein hewani. Produk perikanan sebagai salah satu sumber pemenuhan kebutuhan protein yang merupakan protein penyumbang lebih banyak dari semua jumlah protein yang dikonsumsi oleh manusia.
Pembangunan perikanan pada dasarnya merupakan proses dari upaya manusia untuk memanfaatkan proses sumberdaya hayati perikanan dan sunberdaya perairan melalui penangkapan dan budidaya. Dengan luas laut 5,8 juta km2, perairan Indonesia diperkirakan memiliki potensi lestari ikan laut sebesar 6,4 juta ton pertahun. Potensi tersebut terdiri dari ikan pelagis besar 1,65 juta ton, ikan pelagis kecil 3,6 juta ton, ikan demersal 1,36 juta ton, ikan karang 145 ribu ton, udang peneid 94,8 ribu ton, lobster 4,8 ribu ton, dan cumi-cumi 28,25 ribu ton (Dahuri, 2003).
Masalah utama yang dihadapi perikanan tangkap pada umumnya adalah menurunnya hasil tangkapan yang disebabkan oleh : (1) eksploitasi berlebihan (overfishing) terhadap sumberdaya perikanan; dan (2) degradasi kualitas fisik, kimia dan biologi lingkungan perairan (Dahuri et al.,2001). Untuk menjamin Maximum Sustenaible Yield di suatu perairan  serta dalam rangka pemenuhan jumlah permintaan akan ikan, maka diperlukan adanya kegiatan budidaya.
Menurut Widodo dalam siahaan (2002), suatu langkah yang dilakukan untuk mengembangkan perikanan adalah mengetahui secara umum keadaan perikanan suatu daerah,serta mengetahui permasalahannya sehingga dapat memberikan informasi dalam upaya pengembangan perikanan. Selain dalam rangka pemamfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan demi kebutuhan masyarakat akan ikan dan sumberdaya laut lainnya,usaha perikanan juga dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan nelayan dan petani ikan yang berkehidupan dari pemamfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan. Salah satu alternative lain untuk bidang perikanan selain penangkapan juga dikembangkan budidaya. Susanto (2001) menyatakan budidaya perikanan merupakan usaha manusia untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal.
Untuk Sumatera Utara pada masa kini, potensi perikanan belum dimanfaatkan secara optimal, walaupun produksi dan jumlah alat tangkap terus maningkat. Dengan demikian peluang untuk meningkatkan hasil dan produktifitas usaha perikanan sangat memungkinkan. Melalui wilayah pengembangan perikanan diharapkan produktifitas usaha perikanan dapat dioptimalkan (Dinas Perikanan dan Kelautan Sumatera Utara, 2007).
Daya tarik wilayah pesisir untuk wisatawan adalah keindahan dan keaslian lingkungan, seperti misalnya kehidupan di bawah air, bentuk pantai (gua-gua, air terjun, pasir dan sebagainya), hutan-hutan pantai dengan kekayaan jenis tumbuhannya, burung-burung dan hewan lain. Keindahan dan keaslian lingkungan ini menjadikan perlindungan dan pengelolaan merupakan bagian dari rencana pengembangan pariwisata (Dahuri 2003). Dalam seluruh kegiatan pelaksanaannya diharapkan masyarakat pesisir dapat meningkatkan taraf hidupnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar