III. METODE PRAKTEK
3.1. Waktu dan tempat
Praktek
umum akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 di Desa Lima laras Kecamatan Tanjung tiram Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan dan alat dalam praktek umum ini adalah Handrefraktometer digunakan untuk
mengukur salinitas perairan, Thermometer
untuk mengukur suhu perairan, Secchidisk
untuk mengukur kecerahan perairan, Stopwatch
dan Current drough untuk mengukur
kecepatan arus, pH indikator untuk
mengukur pH, alat tulis, buku, kamera serta daftar kuisioner untuk mendapatkan
data sekunder dan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan para
responden pengguna potensi perikanan dan kelautan.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Praktek umum ini menggunakan metode survei, dimana pengamatan terhadap
kondisi dan kegiatan pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan dilakukan
secara langsung di lapangan.
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara terhadap nelayan, pedagang ikan maupun dengan
masyarakat setempat. Dimana data primer mengenai pengamatan kualitas air diambil dari pengukuran
langsung dilapangan dan waktu pengamatan kualitas air serta pengambilan sampel
air dilakukan pada pagi hari di tepi pantai. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait dimana data tersebut meliputi
penangkapan, pengolahan dan pemasaran serta keadaan demografi wilayah
pengamatan.
Kuisioner yang telah tersedia adalah untuk nelayan, petani ikan, pengolah
dan pedagang ikan. Data primer ini dikumpulkan sesuai dengan petunjuk Arikunto
(2003) bahwa apabila subjek penelitian lebih besar dari 100 maka sebaiknya
diambil sampel 10-15 % dari populasi yang ada. Jika lebih kecil dari 100 maka
sebaiknya disensus secara keseluruhan sehingga merupakan penelitian populasi
dengan cara mencatat alat-alat yang dimiliki dan perlengkapan serta teknik
penangkapan yang digunakan.
Data
sumberdaya perikanan dan
kelautan seperti penangkapan, diperoleh melalui pengamatan dan
wawancara terhadap nelayan dan instansi terkait mengenai jenis dan jumlah alat
tangkap, jumlah dan jenis armada yang digunakan, jenis ikan yang tertangkap
serta produksi hasil tangkapan. Untuk sumberdaya perikanan budidaya dilakukan
pengambilan data mengenai luas dan jumlah tambak atau keramba yang digunakan,
jenis ikan yang dibudidayakan serta produksi hasil budidaya. Untuk kegiatan pasca panen juga
dilakukan pengamatan dan wawancara mengenai jenis-jenis pengolahan, jenis ikan
yang diolah serta proses produksinya. Data pengguna potensi
perikanan dan kelautan diperoleh dari pengumpulan data primer yang diperoleh
dari hasil wawancara dengan responden dari kalangan pengguna potensi perikanan
dan kelautan terutama nelayan, pedagang dan masyarakat setempat. Prosedur dan
metode pengamatan data primer diperoleh dengan cara melakukan pengamatan
langsung dan wawancara terhadap nelayan dengan cara pengisian kuisioner. Data
kualitas air yang diamati meliputi pH, Salinitas, Suhu, Kecerahan dan Kecepatan
arus. Prosedur dan metode pengamatan data kualitas air dilakukan dari pengamatan
langsung dilapangan dan waktu pengamatan kualitas air serta pengambilan
sampel air dilakukan pada pagi hari di tepi pantai. Pengukuran pH dilakukan dengan
menggunakan kertas pH indikator yang dicelupkan langsung ke
perairan kemudian dicocokkan dengan warna standarnya pada skala pH indikator. Pengukuran
salinitas yaitu dengan mengunakan Hand
Refractometer yang terlebih dahulu dikalibrasi dengan aquades, kemudian
diambil sampel air laut dengan menggunakan pipet tetes dan diteteskan pada
lensa yang terdapat pada Handrefractometer,
setelah itu dilihat pada layar yang ada pada Handrefractometer berapa salinitas dari air sampel yang diambil.
Pengukuran parameter kualitas
air yaitu: untuk mengukur suhu digunakan Thermometer
dengan mencelupkan Thermometer
beberapa saat ke dalam perairan kemudian dilihat nilai suhu pada Thermometer tersebut. Pengukuran
kecerahan perairan diukur dengan menggunakan Secchidisc yang diturunkan ke dalam perairan secara perlahan sampai
tidak kelihatan, setelah itu diukur jarak panjang tali Secchidisc dari permukaan perairan hingga kedalaman Secchidisc tidak terlihat (jarak
hilang). Kemudian Secchidisc ditarik
ke atas sampai Secchidisc kelihatan
dan diukur panjang talinya (jarak tampak). Untuk mendapat nilai kecerahan
perairan, jarak hilang ditambah jarak tampak dibagi dua. Kecepatan Arus diukur
dengan memberikan tali pada Current
Drouge dan diletakkan pada permukaan perairan yang berarus, kemudian diukur
jarak tempuh Current Drouge tersebut
dalam satuan waktu yaitu meter per detik (m/det) dari jarak awal diletakan
sampai posisi akhir.
3.4. Analisis Data
Data
primer dan data skunder yang diperoleh dikumpulkan serta ditabulasikan dalam
bentuk tabel kemudian data tersebut dianalisis secara deskriptif untuk
menemukan permasalahan dan dicarikan alternatif pemecahan masalahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar